Bangga Indonesia!

Jumat, 29 Januari 2016

Daftar Pemain Persipa Pati Liga Nusantara 2015/2016

Daftar Manajemen dan Pemain Persipa Pati Liga Nusantara Musim 2015/2016

Ketua Umum Persipa Wakil Bupati Pati H M. Budiyono
Manajer Saiful Arifin yang merupakan owner Safin Hotel dan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Selatan.

Daftar pemain Persipa Pati terbaru tersebut, antara lain sebagai berikut:


Penjaga gawang
12. Okta Wahyu Agus Prakoso 25-10-1993 (Persekabpur Purworejo, Perssu Sumenep).
Erick Saputra (Persik Kediri, Persitara Jakarta Utara, Bontang FC).
25. Ivo Andre Wibowo (PSCS Cilacap, Persibas Banyumas, Siak Riau, PON Jateng, PSIS)
M Ismail (PON DKI)

Belakang
23. Dwi Cahyono (Mitra Kukar U21)
4. Jordi Junindra (PPLP Jateng/ Diklat Salatiga)
16. Rusdiansyah (Bontang FC, Persiba Balikpapan, Persis Solo)
5. Suparta Dinata (Persib Bandung, Persika Karawang)
14. Sukamto (PSIS, PSBK Blitar, Persekap, Perssu Sumenep) asal Bulumanis Kidul Margoyoso Pati
Suharno (PSBK Blitar)
2. Ryan Ardiansyah (Timnas Pelajar, Persab Brebes) asal Pati

Tengah
Yudha Prasetya (Persijatim, Persitama, PS Sinjai, PSIS)
3. Susilo “aceh” Irwandoyo 13-05-1993 (Persik Kendal) asal Pati
8. Karyono Nowing (Persipa) asal Pati
32. Viqy Dwi Herdian 08-11-1984 (Deltras Sidoarjo, Persikasi Bekasi)
19. Fery Liga Saputra (Mitra Kukar, PSIS, PSIR Rembang, Persires Rengat)
11. Ragil Putut Widodo (Persijap Junior, Porprov Jepara, Persijap U-21),
15. La Umbu (Deltras Sidoarjo, PSBK Blitar, Persu Sumenep)
7. Satyo Husodo 22-02-1983 (Deltras Sidoarjo, Persegres Gresik, Barito Putra, Persekaba Blora) Kapten Tim asal Tunjungrejo Margoyoso Pati

Depan
9. M Shibyanul Aqiel 23-06-1996 (Porprov Pati) asal Pati
26. Irvan Rosbiyanto 24-06-1981(Persitara Jakarta Utara)
27. Franky (PS Sinjai, Gaspa Palopo, PS Polmas)
22. Ade “Aldo” Kurniawan 06-04-1993 (Persipur Purwodadi, Persiku, Persekaba Blora, Persik Kendal) asal Trangkil Pati
10. Hariyanto (Persipa) asal Pati
Pelatih
Nanang Kushardiyanto (Sidoarjo)

Kamis, 11 November 2010

Desa Langgenharjo Margoyoso Pati

Desa Langgenharjo Kecamatan Margoyoso

            Desa Langgenharjo merupakan sebuah desa yang berada di wilayah pantai utara Jawa (Pantura) dan masuk Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati dengan luas wilayah sekitar 26.578 Ha dengan batas wilayah:
 
¤ Utara: Desa Pangkalan
¤ Barat: Desa Kertomulyo
¤ Selatan: Desa Kertomulyo Dukuh Tapen
¤ Timur : Laut Jawa

          Desa Langgenharjo terdiri dari 12 RT dan 3 RW dengan jumlah penduduk sekitar 1.679 jiwa yang terbagi dalam 560 KK (Data tahun 2010). Penduduknya beragama islam, sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani (sawah maupun tambak), ada juga yang berprofesi sebagai guru, wiraswasta, buruh dan lain-lain. Desa Langgenharjo, Kec. Margoyoso, Kab. Pati Sebagian besar lahannya berupa Tambak ikan bandeng, sedangkan sawah hanya sebagian kecil saja. Di bibir pantai desa ini terdapat area konservasi tumbuhan bakau yang ditemukan pada garis pantai.

        Pada awalnya, konservasi ini swadaya murni oleh bapak Kadi. Berangkat dari kesadaran untuk mencegah terjadinya abrasi saat air laut pasang, sekitar tahun 1982 bapak Kadi dengan swadaya merintis menanam bibit api-api dan sebagian bakau. Dalam proses mengupayakan konservasi tersebut, tantangan demi tantangan dihadapi bapak Kadi secara mandiri tanpa melibatkan pihak lain dan sekarang sudah bisa dilihat hasilnya.

        Ada dua jalan atau rute untuk memasuki desa Langgenharjo dari jalan Juwana-Tayu. Pertama adalah ketika memasuki jalan Juwana Tayu sekitar KM 12 dari arah Juwana setelah SDN Kertomulyo yang didepannya ada lapangan sepakbola anda belok kanan, setelah belok disamping kiri anda akan menemukan sungai dan disebelah kanan adalah view persawahan milik warga. Jalan kedua adalah lewat Desa Kertomulyo Kemiri jika dari arah Tayu adalah belok kiri masuk menuju jalan yang terdapat gapura menuju Desa Kemiri kemudian lurus sampai menjumpai persawahan dikanan dan kiri kemudian lurus lagi sampai bertemu dengan gapura Desa Langgenharjo.


Gapura Masuk Desa

        Desa Langgenharjo mempunyai masjid untuk sarana ibadah warga yaitu masjid Baitul Muslimin. Desa ini juga mempunyai yayasan yaitu yayasan Mathali'ul Huda yang mengelola PAUD, RA Miftahul Huda, MI Mathaliul Huda dan TPQ AL-Istiqomah. Sekolah lainnya adalah PAUD dan TK Pertiwi serta SD Langgenharjo 02.

 
Masjid Desa Langgenharjo

            Tambak di desa Langgenharjo membudidayakan ikan bandeng, udang vannamei dan windu serta ikan nila dan lele. Jumlah tambak di Desa Langgenharjo kurang lebih berjumlah 120 petak tambak. Di Desa Langgenharjo terdapat dua sungai yang digunakan para petambak untuk proses pengairan. Warga setempat menyebut dua sungai tersebut adalah kali kanal dan kali pasoan. Tambak di desa Langgenharjo lebih banyak yang menerapkan sistem tambak tradisional. Tambak tradisional merupakan tambak yang mengandalkan aliran air laut dan air sungai (hingga menjadi payau) secara alami. Ada juga beberapa tambak yang digunakan untuk pembuatan garam, namun jumlahnya sangat sedikit.

            Tambak di desa Langgenharjo memiliki luas rata-rata antara 1-3 ha bahkan ada yang kurang dari 1 ha. Bentuk tambak adalah persegi panjang dan kedalaman air umumnya hanya 70 cm di bagian tengah tambak. Tambak mempunyai saluran keliling (caren) dengan lebar antara 5-10 cm di bagian pinggir tambak. Kedalaman caren 30-50 cm lebih dalam dari bagian tengah tambak. Caren berfungsi untuk mempermudah aliran air dan memudahkan ketika proses pemanenan karena udang dan ikan akan berkumpul di caren. Tiap petakan tambak mempunyai pintu pemasukan (inlet) dan pintu pengeluaran (outlet) untuk keperluan penggantian air. Tambak di desa Langgenharjo beberapa mempunyai ipukan yaitu kolam pendederan untuk proses penyesuaian benur maupun nener terhadap lingkungan tambak. Jumlah tambak di desa Langgenharjo cukup banyak yaitu 120 petak tambak. Padat penebaran nener maupun benur adalah biasanya 1000-10000 ekor per ha. Benur maupun nener didapatkan dari hatchery yang ada di daerah sekitar.

Lokasi Mangrove
Di pantai Langgenharjo berbeda dengan pantai disekitarnya karena adanya pohon bakau (Berayo; b.jawa). Pohon bakau sangat berguna untuk menahan abrasi air laut, juga tempat berkembangbiak, memijah dan mencari makan berbagai jenis satwa seperti burung kuntul yang membuat sarang di pohon mangrove. Jenis mangrove yang ditanam di wilayah desa Langgenharjo sebagian besar adalah Avicennia sp dan sebagian lain jenis Rhizopora sp.


Letak Ds Langgenharjo ditinjau dari citra satelit
Koordinat: 6°37'18"S 111°5'48"E

Rabu, 30 Juni 2010

Patifosi Satu Hati

Kembalinya Patifosi

Walau hujan rintik tak menghalangi kami untuk mengikuti pertemuan antar sesama anggota patifosi. Satu hati satu tujuan untuk Persipa tercinta. Satu januari dua ribu dua belas pukul setengah sepuluh menjadi tonggak kebangkitan Patifosi. Tahun baru spirit baru. Bertempat di pendopo kesenian Stadion Joyokusumo sekitar dua puluhan orang yang peduli terhadap kebangkitan supoerter wong Pati berkumpul untuk membahas segala hal tentang mulai dari pembentukan korwil, masalah alat music untuk mendukung hingga pemilihan ketua Patifosi. Sebanarnya Patifosi sudah ada sejak dulu namun mengalami kefakuman yang cukup lama karena Persipa jarang berlaga di kandang kita tercinta. Tentang siapa yang pertama kali memiliki ide untuk membentuk Patifosipun masih tanda tanya. Namun kali ini kami smua memiliki tekad yang bulat untuk kembali menghidupkan kembali Patifosi yang sudah cukup lama tidak terlihat.

Pendekatan terhadap supoerter lainpun mulai ditingkatkan. Meski baru terbatas di daerah sekitar Lingkar muria namun di masa-masa mendatang diharapkan lebih luas lagi. Diantaranya yaitu menonton pertandingan dulur kita Persiku kudus melawan Persis Solo diajang divisi Utama, dimana SMM, Patifosi dan Pasoepati dapat duduk akur tanpa ada rasa permusuhan. Selanjutnya mengunjungi sodara kita ganster Rembang. Misi kami sebagai Ank Patifosi adalah membawa misi perdamaian antar supoerter di Indonesia. Kami tidak memihak satu kelompok,bagi kami semua adalah sodara. “Kami tidak ingin mencari musuh Kami ingin mencari Kawan”

Sekitar pukul dua belas pertemuan berakhir dimana pembagian korwil mulai terbentuk diantaranya Patifosi Pantura (pasukan timur raya), Bagemfosi (barisan gembong patifosi), Kayen, Winong, Juwana, Patikota, margoyoso dan wilayah lainnya masih menyusul. Margoyoso sendiri belum mempunyai nama korwil karena belum ada pertemuan dan ketuanya juga belum ditunjuk. Selanjutnya mas Sukmo ditunjuk sebagai ketua Patifosi. Pertemuan berakhir dilanjutkan sesi foto bersama.


Pertemuan di Pendopo Joyokusumo(2012)

Untuk promosi kami sebagai supoerter yang masih belum banyak di ketahui khalayak ramai diantaranya melalui media jejaring social facebook, youtube juga lewat blog. Meski masih seumur jagung namun kami berharap dengan diadakannya pertemuan ini dapat saling mengakrabkan antar sesama anggota Patifosi demi terwujudnya impian melihat Persipa berlaga di kancah tertinggi sepakbola Indonesia. Perjuangan kami dari nol tak kan sia-sia.

Keep spirit….Patifosi SAHASAMA “One Heart Until Die”
Kalah menang poko’e Persipa
PATI BUMI MINA PATIFOSI


Patifosi Korwil Margoyoso